Minggu, 23 2008 Media Indonesia Rubrik Tent@ng
Seandainya Aku
Menteri Pertumbuhan Minat Baca
TERSEDIANYA perpustakaan-perpustakaan gratis menjadi prioritas saya. Akan saya dirikan perpustakaan dari Sabang sampai Merauke, dari kota besar hingga kota kecil, sampai masuk ke pelosok-pelosok kampung. Pemberantasan buta huruf menjadi hal yang paling utama. Akan dibuat suatu gerakan bersama pemberantasan buta huruf, sama seperti halnya pemilu yang bisa berjalan di seluruh negeri ini secara serentak. Di setiap perempatan jalan, halte-halte, pasar, atau di kendaraan umum, seperti bus dan kereta dibuatkan taman bacaan mini gratis sehingga akan mudah bagi masyarakat memperoleh akses bacaan. Dengan begitu budaya baca akan timbul secara sendiri. Budaya baca akan menjadi gaya hidup.
Jadi, ketika masyarakat berbelanja, minimal terselip satu buah buku baru dalam keranjang belanjanya. Saya tidak akan mengenakan pajak yang tinggi kepada para penerbit. Saya undang para penerbit, perpustakaan daerah, dan taman-taman bacaan untuk bersinergi dalam upaya membangun bangsa ini dengan buku.
Penerbit diharapkan menerbitkan buku-buku yang bermutu dan menarik. Buat brosur, iklan, atau poster yang menarik minat orang untuk membeli buku. Perpustakaan harus mengikuti perkembangan, buku-buku harus beragam, mempunyai kelengkapan perpustakaan online. Gedung perpustakaan harus menarik, jangan kalah dengan mal supaya banyak masyarakat yang datang berkunjung.
Kemampuan pengelola perpustakaan juga harus ditingkatkan dan profesional. Kebijakan lain yang juga harus dilakukan adalah menggandeng televisi untuk membuat cerita yang menumbuhkan minat membaca serta menayangkan kisah sukses orang-orang yang berhasil karena membaca.
Pada tingkat masyarakat dilakukan kerja sama dengan pengurus-pengurus warga dan dengan pemuka-pemuka agama untuk memberikan pengertian tentang arti pentingnya membaca. Keluarga harus didorong untuk memilih buku sebagai suatu kebutuhan hidup guna mengasah intelektualitas kita. Selain itu, untuk mendorong minat baca adalah dengan memberikan keterampilan pelatihan-pelatihan menulis di seluruh lapisan masyarakat sehingga kita akan menghasilkan banyak buku karena hampir semua masyarakat Indonesia dapat menulis dan membuat buku.
Pada tatanan sekolah, guru diharapkan dapat memberikan tuntunan pengajaran arti pentingnya membaca. Siswa jangan dibudayakan untuk menghafal hanya untuk mengejar prestasi. Siswa juga diberi kebebasan untuk membaca banyak referensi buku pelajarannya. Semoga upaya yang akan saya lakukan ini akan berhasil sehingga bangsa ini akan menjadi besar karena kemampuan membaca bangsanya.
Salam literasi.
Yudy Hartanto/M-3)
Pendiri Rumah Baca Zhaffa
0 comments:
Posting Komentar