> Berbagi Ilmu dan Bisnis Kreatif
Jumat, 29 Juni 2012
Oleh Degina Juvita
Rumah baca Zhaffa menggelar kegiatan kreatif. Mereka membuat
kerajinanan tangan boneka-- selain menyediakan fasilitas membaca. Yudy
Hartanto, sang penggagas rumah baca di kawasan Manggarai-Jakarta, gemar
memancing minat baca warga dengan aktivitas kreatif. Pekan ini, Yudy
mengundang Paulus Phoek, seorang entrepreneur sekaligus penulis buku
“PLUSH: Panduan Berkreasi dan Berbisnis”.
Riwayat Paulus, menjalankan usaha pembuatan dan penjualan boneka
melalui jejaring online. Usahanya berbasis di Solo, Jawa Tengah. Sejak
2006 lalu, ia belajar membuat boneka-- sebab sang adik membuka usaha
toko boneka. Seiring waktu, Paulus yang berlatar profesi arsitek, kian
mendalami jahit-menjahit boneka pada 2011. Sejak itu, ia mengembangkan
usaha yang bernama “Mica Work”. Ilmu mengenai komposisi warna dalam
arsitektur, ia terapkan dalam membuat boneka.
Paulus pun mengikuti pameran kerajinan tangan INACRAFT, dengan tujuan
memperkenalkan brand yang dibangunnya. Ia juga gemar menulis di blog,
hingga karya tulisnya diterbitkan menjadi buku pada April 2012. Materi
buku berisi tentang 12 produk unik, pola dan tutorial, hingga analisis
bisnis, siasat mencipta brand, serta trik menaklukkan pasar handmade.
Paulus tak segan berbagi keahlian membuat boneka kepada siapa pun.
Terbukti, saat pelatihan di rumah baca Zhaffa, ia sabar dan telaten
mengajarkan kepada peserta. Bahan-bahan yang digunakan sangat sederhana
dan terjangkau. Semisal, kain batik Solo, perca, flannel, benang, jarum,
gunting, kancing, silikon, lalu di desain dan di jahit menjadi boneka
yang lucu.
Pembelajaran kreatif ini menarik minat warga. Bahkan diikuti oleh
guru-guru sekolah dasar. Paulus memberikan petunjuk dasar, dan peserta
dibebaskan melakukan kreativitas. Ada yang membuat bantal cinta bertulis
“I Love Ayah”. Juga membuat boneka babi yang unik. “ Kalau bicara
desain, orang punya kesempatan masing-masing,” kata Paulus.
Menjamurnya bisnis kerajinan tangan, tak membuat Paulus takut bersaing.
Ia terus membuat inovasi produk yang unik, tak sekedar pajangan. ”Saya
cenderung kepada boneka yang ada fungsinya. Dengan ada fungsi, nilainya
lebih tinggi, ”imbuhnya. Ia pun memilih media internet sebagai lapak
dagang, karena efisien dan biaya terjangkau. Harapannya tak
muluk-muluk, “Saya tidak ingin Mica Work jadi perusahaan besar, yang
penting saya bisa eksplorasi, dan bisa berbagi!”
http://satulingkar.com/detail/read/9/1056/berbagi-ilmu-dan-bisnis-kreatifhttp://satulingkar.com/detail/read/9/1056/berbagi-ilmu-dan-bisnis-kreatif
0 comments:
Posting Komentar