
Merayakan Hari Anak Nasional di Rumah Baca Zhaffa merupakan perayaan yang pertama, maklum kami baru akan menginjak 2 tahun. Kemarin, Minggu (18/7) sore hari cuaca di Halaman Menara Air, tempat acara Hari Anak Nasional Rumah Baca Zhaffa, tampak sedikit berawan. Kami khawatir tentu saja, karena acara ini menggunakan panggung terbuka. Kalau saja hujan bisa bahaya nih acara. Tapi Alhamdulilah cuaca mendukung hingga usai acara. Dan hujan kecilpun mulai turun setelah semuanya dirapihkan.
Sore kemarin, ada penampilan Mas Rizki yang menampilkan permainan yoyo atraktifnya. Anak-anak senang melihat kelincahan tangan mas Rizki mengayun-ayunkan yoyonya. Dengan diselingin lagu Waka-waka semuanya tampak kagum dengan atraksi yoyo tersebut.
Selesai beratraksi Mas Rizki mengajak anak-anak yang mau bermain yoyo tampil ke panggung. Dan majulah 3 anak jagoan yang berani tampil kedepan. Mereka diajari cara bermain yoyo dan cara bermain dengan 2 tangan. Hasilnya sungguh luar biasa, dengan sedikit waktu belajar yoyo, ke tiga anaktersebut langsung bisa bermain dan kolaborasi langsung dengan Mas Rizkinya.
Tepuk tangan penontonpun bergemuruh untuk penampilan mereka.
Lalu untuk mengakhirinya sekali lagi Mas Rizki menampilkan kemampuannya bermain yoyo. Woww luar biasa.
Acara dilanjutkan dengan pengenalan Sepeda Pustaka oleh pengelola Rb Zhaffa, sepeda pustaka ini adalah bantuan dari yayasan Nurani Dunia. Dengan sepeda ini Rb Zhaffa ingin menjangkau tempat-tempat yang belum terjangkau atau anak-anak yang jauh tempatnya dari Rb Zhaffa. Agar mereka bis amenikmati bahan bacaan gratis juga. Sepeda akan berkeliling gang-gang atau jalanan dimanapun ada anak2 berkumpul. Untuk sementara akan berkeliling Sabtu atau Minggu sore.
Dan pada acara kemarin juga diberikan santunan kepada beberapa banak yatim sebagai bentuk rasa sosial dari Rb Zhaffa. Lalu ada sedikit siraman rohani oleh Kak Dody dari relawan Rb Zhaffa tentang sayang kepada orang tua dan saling memaafkan sebelum berpuasa.
Akhirnya acara yang ditunggu-tunggu tiba, yaitu dongeng oleh si pendongeng hebat Kak Awam Prakoso.
Sambutan luar biasa anak-anak yang rindu akan dongeng. Kak Awam mengajak anak-anak belajar merapihkan duduknya dulu dan bermain tepuk tangan. "Kak Awam ganteng apa tidak?", kata Kak Awam. Anak-anak serentak menjawab, "Jeleeeeeeeeek". Wah pada ketawa semuanya dan ibu-ibu juga tak malu untuk ikut tertawa. "Kalau dengan Nabi Muhammad SAW cakep mana?". "Nabi Muhammad", jawab anak-anak. "Biar deh dengan Nabi memang cakep Nabi, kalau dengan Aril, dengan Pasha, dengan gajah, dengan sapi, dengan monyet cakep mana???. dijawab jelek terus sama anak-anak. Semuanya jadi tertawa gembira.
Kak Awam mendongeng tentang si Ayami jika di balik jadi Mi Ayam dan si plentis. Yaitu antara yang berbuat baik dab tidak selama didunia. Yang berbuat jahat selama di dunia si Plentis menerima raport dari Malaikat dengan tangan kiri. Isi raportnya merah karena sering menukar sendal di mesjid, suka jahilin temannya waktu sholat, suka membentak ibunya. Aohongkhirnya si Plentis melewati jembatan dan masuk ke dalam Neraka. Kak Awam gak mua ceritain yang masuk neraka, serem katanya.
Nah yang masuk surga adalah si Ayami dan menerima raport dengan tangan kanan. Isi raportnya adalah perbuatan baik yang dilakukanya. Seperti, menolong orang tua, rajin sholat, tidak suka berbohong. Dan Si Ayami menikmati kenikmatan surgawi yang tidak pernah dirasakan sebelumnya didunia.
Begitulah cerita Kak Awam, semuanya senang dan terhibur di Hari Anak Nasional ini.
Usai mendongeng dilanjutkan dengan sesi foto-foto bersama si pendongeng. Langsung pada berebutan foto dengan Kak Awam tak terkecuali panitianya.
Semoga langkah kecil ini berarti untuk anak-anak Indonesia. Semoga mereka menjadi anak yang berakhlak, cerdas, kreatif dan unggul.
selamat
Hari Anak Nasional Indonesia 2010
Anak Indonesia Belajar untuk Masa Depan
Salam
Rumah Baca Zhaffa
0 comments:
Posting Komentar