Ketakutan sombong

Ada ketakutan dalam diri akan kesombongan diri dan salah berucap. Kenapa??? Melihat perjalanan Rumah Baca Zhaffa dari nol hingga kini. Begitu banyak kegiatan yang telah dilakukan. Semua diluar batas kemampuan dan tidak terencana ketika didirikan. Kegiatan yang ada berjalan secara alamiah.

Terus terang, pendirian Rumah Baca Zhaffa hanya ingin memberikan akses bahan bacaan gratis dilingkungan terutama kepada anak-anak. Dan demi mendekatkan buku kepada anak-anak, maka perlu diadakan kegiatan-kegiatan penunjang.

Nah mengenai kegiatan ini pun awalnya hanya kegiatan seperti origami, dongeng dan lomba mewarnai. Dibantu oleh teman-teman dari Karang Taruna Manggarai. Lalu ikut kegiatan yang diadakan komunitas 1001 buku yaitu buka puasa bersama, ini kegiatan keluar pertama yang kami lakukan. Karena kami masih baru maka dibuatlah kaos untuk mengikuti kegiatan tersebut, tujuannya tidak lain agar kami dikenal oleh teman-teman dari taman bacaan lain yang sudah lama berdiri.

Berikutnya kami mengaktifkan diri dengan membuat blog sebagai jembatan penghubung antar kami dan para donatur dan juga info kegiatan yang kami lakukan. Lalu ikut diberbagai kegiatan-kegiatan literasi diluar yang didapat dari milis-milis dan Facebook.
Selain itu untuk kegiatan-kegiatan lainnya kami mencari komunitas-komunitas atau rekanan yang mau melakukan kegiatan ditempat kami, tentunya dengan biaya sukarela.

Nah dari pendiriannya hingga kinilah ternyata setelah diurut-urut kebelakang kami telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan. Menurut kami juga sangat luar biasa. Bila diagendakan sejak awal pendirianpun belum tentu kami dapat membuat agenda kegiatan sebanyak itu. Karena biasanya pasti teragenda juga kebutuhan dana untuk kegiatan-kegiatan tersebut.
Tapi sungguh Alhamdulilah semua secara alamiah berkat tuntunan Allah-lah kami bisa berkegiatan hingga kin.

Seiring dengan perjalanannya pun kami juga banyak di ekspos oleh media. Awalnya adalah DAAI TV (terima kasih Kang Fery) dan Warta Kota yang memberitakan tentang pendirian kami. Hingga selanjutnya media-media lain memberitakan kami, baik media TV, Radio, Online, Majalah, Buletin dll. Bahkan juga mahasiswa yang men-skripsi-kan kami.

Hubungannya dengan ketakutan sombong kami adalah, ketika banyak yang menganggap kami ini sudah lebih dari yang lain. Karena melihat banyaknya kegiatan dan ekspos media yang tidak putus hingga kini. Ketika banyak yang bertanya kepada kami bagaimana mengelola rumah baca dan bagaimana berkegiatan.

Sungguh kami ini masih belajar dan baru seumur bayi 2 tahun yang mencoba berjalan dan berbicara. Masih banyak teman-teman kami yang mendirikan taman bacaan sudah berumur lebih dari kami. Merekapun banyak melakukan kegiatan yang pastinya lebih dari yang kami lakukan.

Kalaupun kami bisa berbagi pengalaman, hanya baru segitulah kami bisa berbagi. Mudah-mudahan kami tidak berfikir untuk sombong dan salah berucap.

membaca koran hari ini ada kebiasaan intelektual Jepang yaitu; "akan berladang ketika matahari bersinar dan akan membaca buku ketika hujan". kurang lebih artinya akan terus berkarya dan berkembang dan jangan lupa terus belajar memperbaiki kekurangan.

Mohon ingatkan kami..jika kami lalai.

-wonk-RBZ-