Senin, 15 Desember 2008

RBZ di Jurnal Nasional 1



Komunitas dan Hobi Jakarta Sabtu, 13 Des 2008

Rumah Baca Zhaffa, Tak Sekadar Membaca

by : Timur Arif Riyadi

Kalangan ibu-ibu juga tak luput dari demam baca di Rumah Baca Zhaffa.
ASSALAMUALAIKUM sobat kecil...Kali ini kita akan dengarkan dongeng dari negeri Kanguru Australia. Judulnya Abang Qiu. Dia adalah seorang yang cacat namun bisa meraih sukses karena membaca.... Mau dengar ceritanya..???
Sontak sekumpulan anak-anak mulai dari balita hingga usia sekolah dasar bahkan ibu-ibu yang menjaga mereka menjawab serentak keinginan mereka mendengar dongeng. Apalagi dongeng tersebut dibacakan oleh sepasang duta baca dari abang none buku DKI Jakarta 2008.
Demikian secuplik kegiatan yang biasanya rutin diadakan Rumah Baca Zhaffa di Manggarai, Jakarta Selatan. Terletak di sebuah rumah sederhana di tengah salah satu gang kecil padat penduduk, di situlah Rumah Baca Zhaffa berada.
Berdiri pada 24 Agustus 2008, Rumah Baca Zhaffa menyulap sejumput teras depan seluas tak lebih dari 6,5 meter persegi milik rumah seorang relawan yang juga ikut mendirikan rumah baca ini yaitu Yudi Hartanto (31). Apabila dirasa tidak cukup memenuhi animo baca anak-anak yang jumlahnya bisa mencapai lima puluhan orang, maka Yudi merelakan dengan ikhlas ruang tamunya digunakan sebagai arena baca dan kegiatan lain. "Ketimbang mereka hanya bermain play station, atau bermain yang lain, tentu akan lebih baik apabila mereka bisa bermain di sini sambil membaca dan belajar banyak hal dengan santai," kata Yudi Hartanto membuka pembicaraan kepada Jurnal Nasional.
Latar pendirian rumah baca Zhaffa ini juga dimulai dari rasa ingin berbuat sesuatu kepada anak-anak dan remaja serta kurangnya akses mendapatkan buku bacaan. Karenanya Yudi bersama para remaja karang taruna setempat berkeinginan memiliki sebuah tempat edukatif dan rekreatif. "Zhaffa sendiri diambil dari nama panggilan putri kami yang kini berusia 13 bulan yaitu Raihan Zhaffran Aqila," kata Yudi yang beristrikan Neli Siswanti.
Ia lantas memulai dengan mengumpulkan koleksi buku-bukunya sendiri. Lama kelamaan melalui milis dan website yang ia buat, sumbangan dan donator mulai dari buku-buku, tabloid, komik bahkan uang dan televisi layar datar, mengalir ke Rumah Baca Zhaffa.
Kini Rumah Baca Zhaffa telah mempunyai 850-an koleksi buku. Mulai dari cerita anak-anak, komik bergambar, buku agama, majalah remaja, komputer, musik dan olahraga, novel serta berbagai tabloid.
Nyatanya, usia Rumah Baca Zhaffa yang belum genap setengah tahun tidak sebanding lurus dengan segudang kegiatan yang telah dilakukan oleh rumah baca ini. Tak melulu membaca dan mendongeng, rumah baca ini juga menyediakan berbagai kelas belajar sambil bermain bagi anak-anak di kampung Menara Air Manggarai ini.
Diantaranya lomba mewarnai tingkat SD dan SMP, pelatihan origami, nonton bareng film Laskar Pelangi, latihan wall climbing, kunjungan ke museum dan bahkan belajar saling berbagi dengan cara menyumbangkan alat-alat sekolah untuk anak-anak yatim piatu dan buka puasa bersama. "Kami ingin tanamkan kepada anak-anak ini tak hanya semangat untuk meraih ilmu juga semangat berbagi," kata Yudi yang jug bekerja sebagai pegawai swasta yang bergerak dalam bidang pendidikan. Lantas darimana dana operasional tersebut datang.
Yudi mengatakan, selain dari donator, orang tua anak-anak, dan sukarelawan, Karang Taruna Manggarai juga turut mendukung dalam hal tenaga dan materi. Kesemuanya swadaya gotong royong semua elemen masyarakat setempat.
Relawan juga datang dari karang taruna setempat. Nia, salah satu relawan yang mengajarkan kelas origami alias lipat melipat kertas menyatakan kesukaannya bercanda dengan dunia anak-anak, sekaligus ingin berbagi ilmu dengan mereka.
Diakui Nia dan Yudi, berbagai kegiatan yang biasanya diadakan rutin setiap satu minggu sekali pada setiap sabtu sore tersebut selalu padat oleh anak-anak. Yang membuat para relawan tersebut beambah semangat adalah jumlah pengunjung yang datang dan memanfaatkan berbagai buku yang ada, tak hanya anak-anak dari satu kampung saja. "Tapi juga anak-anak dari kampung sebelah banyak yang datang ke sini," kata Yudi yang mengatakan Rumah Baca Zhaffa merupakan satu-satuanya dan yang pertama berdiri di Manggarai.
Ibu-ibu juga tak luput dari demam baca di rumah Zhaffa. "Kami juga senang membaca tabloid-tabloid terutama mencari buku-buku resep," kata Supriatni (38) ibu dari Ina yang mengaku cukup sering menyambangi rumah baca Zhaffa.
Selain itu, karena buku-buku koleksi Rumah Baca Zhaffa tidak disewakan apalagi sampai harus memungut bayaran, maka Yudi menginginkan anak-anak bisa melatih kejujuran sekaligus melatih mereka untuk belajar menulis. "Manajemennnya masih sederhana, buku yang dipinjam harus ditulis dalam sebuah buku dan dipersilakan dengan kesadaran sendiri mengembalikan kembali buku yang sudah dipinjam," kata Yudi.
Ipah,11 tahun bocah perempuan yang duduk di bangku kelas enam sekolah dasar, mengaku sangat senang bisa bermain sambil membaca di fasilitas seperti Rumah Baca Zhaffa. "Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan," katanya lugas.
Sedangkan Rama, 10 tahun juga mengaku senang. "Sayang, tempatnya kurang luas, dan bukunya kebanyakan buku komik, harusnya bukunya lebih beragam," katanya sedikit mengeluh.
Yudi mengakui itu. Rumah bacanya memang harus bisa menjadi lebih besar. Sehingga bisa lebih banyak lagi menampung anak-anak yang masih dahaga akan akses dari dunia baca-membaca. "Impian kami tentunya memiliki fasilitas yang lebih luas dengan koleksi buku dan relawan yang lebih banyak," katanya.
Untuk itu ia dengan rajin selalu membangunan jaringan di atara sesama komunitas membaca serta kerap berhubungan dengan dinas perpustakaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sebagai informasi selain Karang Taruna, Rumah Baca Zhaffa juga telah menjalin kerja sama dengan Milis 1001 buku, kelompok kerja sosial Melati, Yayasan Kidia, berbagai media elektronik dan cetak serta komunitas literasi yang bergerak dalam pengembangan minat baca melalui media rumah baca, juga dinas perpusatakaan pemprov DKI Jakarta.

0 komentar:

Saatnya Kita Peduli

Mimpi Kita Tentang Ruang Publik JAKARTA, yang Mendukung Kehidupan yang Berkualitas di tumbuhkan dari Sejengkal RUMAH TINGGAL, itulah kami Rumah Baca Zhaffa.

Donasi Untuk kami.
Agar Rumah Baca Zhaffa bisa berkembang dan jumlah buku bisa bertambah serta sarana lebih lengkap, kami mengajak anda para pembaca, donatur. Baik secara individu, organisasi maupun korporat, jangan sungkan-sungkan membantu dan bergabung bersama kami. Kami sangat terbuka untuk kemajuan pendidikan, dukungan anda sangat berarti bagi pendidikan anak Indonesia.
Silahkan kirimkan apa saja, baik baru maupun bekas pakai (tapi masih layak) berupa buku, majalah, buletin, tabloid, mainan edukatif, laptop, infocus, speaker atau dana ke Rumah Baca Zhaffa.

Anda bisa mendongeng, sulap, melukis, tari, operet,teater ataupun apa saja yang bisa meramaikan kegiatan-kegiatan yang kami lakukan, kami mengundang anda untuk bergabung menjadi relawan Rumah Baca Zhaffa.
Silahkan kontak kami.

jika ada perusahaan/lembaga yang ingin menyalurkan CSR-nya kami berikan kompensasi , logo perusahaan akan kami sertakan di setiap liflet/poster/spanduk kegiatan. Juga di http://rumahbaca-zhaffa.blogspot.com/ dan di lokasi Rumah Baca Zhaffa. Jika ada yang ingin urun rembuk mengatasi dana operasional, berapa saja, dengan senang hati dan bahagia kami menerimanya.
alamat Rb Zhaffa Jl. Menara Air VII NO. 43 RT. 07/011 Manggarai – Jakarta,
Telp 081905098709



Donasi Untuk Rumah Baca Zhaffa.
1. Bank BNI, No Rek:084-7077-287, A/N Yudy Hartanto, Cabang Menteng, Jakarta.

Jika anda mentransfer donasi , informasikan kembali kepada kami melalui rumahbacazhaffa@gmail.com atau wonkyudyzhaffa@yahoo.com atau 081905098709 (yudy)