1001
Buku, sebuah komunitas berbasis relawan mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dalam sebuah workshop taman bacaan anak. Sebanyak 75 pengelola taman
bacaan mengikuti workshop ini untuk
mengimplementasikan nilai-nilai antikorupsi pada program “Tunas Integritas”.
Kegiatan diadakan di Universitas Bakrie. Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta, Minggu (21/4). Para
pengelola taman bacaan diajak untuk turut serta dalam upaya pemberantasan
korupsi melalui buku “Tunas Integritas”. Sandri Justiana, Fungsional pada
Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK, mengatakan
bahwa taman bacaan dapat menjadi ujung tombak dalam upaya pemberantasan
korupsi.
Tunas
Integritas merupakan sebuah program pendidikan antikorupsi untuk anak usia dini
yang diselenggarakan oleh KPK. Buku yang merupakan hasil kerja sama antara KPK
dan Forum Penulis Bacaan Anak (FPBA) ini terdiri atas enam seri, yang
masing-masing berjudul “Wuush”, ”Byuur”, “Ungu di Mana Kamu?”, “Ya Ampun!”,
“Ini, Itu?”, dan “Hujan Warna-warni”.
Pada
workshop ini, para pengelola diberikan materi
tentang kegiatan yang disukai anak didik, misalnya, mendongeng dan drama
yang berkaitan dengan anti korupsi. Di kesempatan ini juga dihadiri oleh M.
Arriyo Zidni (pendongeng) yang aktif mendongeng tentang semangat anti korupsi. Dengan diadakannya workshop ini, diharapkan
pengelola dapat menerapkan nilai-nilai antikorupsi di taman bacaan masing-masing
sehingga akan melahirkan tunas-tunas berintegritas.
0 comments:
Posting Komentar