Pendiri RB Zhaffa Yudy Hartanto mengatakan, ia sengaja mendirikan taman baca karena prihatin dengan kondisi anak-anak di lingkungannya. Sebab, tak ada ruang bermain atau sanggar yang bisa digunakan untuk menyalurkan kreativitas anak-anak. Akibatnya, anak-anak bermain di jalanan atau berlarian di sela-sela gang di depan rumah mereka.
Menurut dia, kondisi itu sangat mencemaskan. Karena, kekerasan dan kejahatan bisa mengancam mereka kapan saja. “Anak butuh ruang untuk bermain agar mereka merasa nyaman,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Selasa, 13 Oktober 2015.
Yudy yakin, taman baca yang ia dirikan bisa menjadi ruang bagi anak-anak untuk bermain dan menyalurkan bakat dan minat. Selain itu, ia berharap, Zhaffa bisa melindungi anak-anak dari ancaman tindak kejahatan atau kekerasan.
Anak-anak membutuhkan sarana untuk mengekspresikan diri. Menurut dia, hal itu ampuh untuk menangkal ancaman kekerasan dan kejahatan terhadap mereka.
“Dengan adanya sarana aktivitas, anak akan terbiasa melakukan kegiatan positif dan merasa ada yang mendampingi mereka,” dia menambahkan.
Sayangnya, fasilitas kreativitas anak di DKI sangat kurang, terutama yang dapat dinikmati anak-anak secara bebas dan gratis. “Sanggar kreativitas dan taman bacaan bisa menjadi solusi mencegah kekerasan anak,” ujarnya yakin.
Ia ingin menciptakan taman baca yang bukan sekadar buku, tapi menjadi komunitas yang ramah anak. Upaya itu dilakukan dengan menampung apa pun kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak.
“Beberapa aktivitas yang kami lakukan adalah bimbingan belajar gratis, camping, wisata edukasi, menulis, belajar komputer, story telling, membuat kreativitas dari barang bekas, bedah buku dan lain-lain,” tuturnya.

Taman baca bisa menjadi solusi untuk memproteksi anak-anak dari ancaman kekerasan dan kejahatan.
Hal senada disampaikan Edi Dimyati. Pendiri taman baca Kampung Buku ini mengatakan, di tengah minimnya ruang bermain anak, taman baca bisa menjadi solusi untuk memproteksi anak-anak dari ancaman kekerasan dan kejahatan. Menurut dia, ruang bermain dan sarana kreativitas anak memiliki fungsi sebagai media tempat anak berkreasi.
“Generasi yang kreatif akan menghilangkan budaya negatif seperti kekerasan, seks menyimpang, dan kasus-kasus lainnya,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Rabu, 14 Oktober 2015.
Menurut dia, taman baca, sanggar, dan komunitas ampuh untuk menangkal ancaman kekerasan serta kejahatan terhadap anak-anak. Meski tak luas, peran taman baca menjadi penting karena bisa menjadi salah satu ruang anak untuk beraktivitas.
Ia mengatakan, selain menyediakan bahan bacaan, taman baca yang beralamat di Jalan Abdul Rahman, Rt. 15, Rw. 005 Cibubur, Jakarta Timur ini juga menggelar sanggar tari, kelas Bahasa Inggris, kelas menggambar, dance, yoyo, dan sejumlah aktivitas lain.
http://sorot.news.viva.co.id/news/read/688035-di-sini-mereka-lindungi-diri/2
0 comments:
Posting Komentar