Senin, 19 Oktober 2015

Di Sini Mereka Lindungi Diri (3)

Jadi Tumpuan
Keberadaan taman baca di wilayah mereka itu disambut baik warga. Mereka menilai, taman baca bisa menjadi alternatif bagi anak-anak untuk menghabiskan waktu sepulang sekolah.

Kasiyono (39) misalnya. Ayah Raditya ini mengatakan, anaknya sering menghabiskan waktu di RB Zhaffa. Anaknya sudah menjadi pelanggan Zhaffa sejak taman baca itu berdiri. Dalam sepekan, anaknya bisa tiap hari ke Zhaffa.

Karyawan swasta ini mengaku terbantu dengan keberadaan Zhaffa. Menurut dia, keberadaan taman baca tersebut membuat ia tenang, meski ia dan istrinya sibuk bekerja. Ia mengaku, taman baca itu sangat membantu pertumbuhan anaknya.

“Anak bisa berinteraksi dengan teman sebaya, tak hanya di rumah atau teman sekolahnya saja. Perkembangannya lebih bagus,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Selasa, 13 Oktober 2015.

Nenti Anggraini (39) juga menyampaikan pendapat serupa. Anaknya yang bernama Fitri, juga rajin pergi ke taman baca. Fitri tak hanya datang ke taman baca saat libur, namun juga pada hari biasa. Sebab, anaknya yang masih duduk di kelas dua SD tersebut tak hanya membaca, namun juga bermain bersama teman-teman sebayanya.

Ia mengaku terbantu dengan adanya taman baca Kampung Buku. Karena, anak-anak di wilayahnya bisa belajar dan membaca. “Anak-anak bisa baca, meski belum sekolah. Bisa menggambar, menulis, baca-baca. Di sana kan diajarin,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Rabu, 14 Oktober 2015.

Selain ke taman baca, Fitri hanya di rumah atau main ke lapangan. Sebab, tak ada ruang bermain di RW 005 Cibubur, Jakarta Timur tersebut.

Hal itu diakui Ketua RW 005, Suprayitno (65). Ia mengatakan, di wilayahnya memang belum ada tempat bermain untuk anak-anak. Menurut dia, tak ada program tersebut di wilayahnya, meski Pemerintah Provinsi DKI sudah mencanangkan agar di setiap RW ada taman bermain. Ia mengaku, ruang bermain untuk anak itu sangat dibutuhkan.

“Memang perlu. Kesempatan untuk anak-anak bermain itu. Sekarang anak-anak bermain hanya di lapangan,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Rabu, 14 Oktober 2015.

Untuk itu, ia sangat mengapresiasi keberadaan Kampung Buku. Menurut dia, taman baca itu berdiri sendiri tanpa bantuan dari pemerintah. Menurut dia, Kampung Buku bisa mengantisipasi pengaruh-pengaruh negatif bagi anak.

“Apalagi sekarang timbul kekerasan, ada pihak-pihak tertentu yang mencari kesempatan,” ujarnya.

Senada dengan yang lain, Suprayitno mengatakan, taman baca bisa mencegah dan melindungi anak-anak dari kekerasan dan kejahatan. Ia mendukung penuh keberadaan Kampung Buku. Menurut dia, apa yang dilakukan Edi dan kawan-kawannya merupakan sesuatu yang bagus.

“Itu luar biasa. Kreatif sekali, patut kita beri apresiasi.”

Nenti dan Kasiyono meminta, pemerintah bersikap tegas terkait kasus-kasus kekerasan anak. Menurut mereka, para pelaku kekerasan anak harus dihukum berat agar bisa menimbulkan efek jera. Juga agar kasus yang sama tidak kembali terjadi.

“Buat pelaku, pelakunya dihukum mati, dimatiin aja. Bunuh aja kalau gitu mah, biar kapok,” ujar Nenti.

Hari beranjak malam. Namun, anak-anak ini masih bertahan di RB Zhaffa. Alih-alih pulang, mereka malah berlarian dan main kejar-kejaran, di tengah kendaraan yang lalu lalang di dalam gang. Mereka mungkin tak ingin bermain di sana. Tapi, mereka terpaksa. Karena, hanya itu ruang kosong yang tersisa. 

sumber : http://sorot.news.viva.co.id/news/read/688035-di-sini-mereka-lindungi-diri/3

0 comments:

Saatnya Kita Peduli

Mimpi Kita Tentang Ruang Publik JAKARTA, yang Mendukung Kehidupan yang Berkualitas di tumbuhkan dari Sejengkal RUMAH TINGGAL, itulah kami Rumah Baca Zhaffa.

Donasi Untuk kami.
Agar Rumah Baca Zhaffa bisa berkembang dan jumlah buku bisa bertambah serta sarana lebih lengkap, kami mengajak anda para pembaca, donatur. Baik secara individu, organisasi maupun korporat, jangan sungkan-sungkan membantu dan bergabung bersama kami. Kami sangat terbuka untuk kemajuan pendidikan, dukungan anda sangat berarti bagi pendidikan anak Indonesia.
Silahkan kirimkan apa saja, baik baru maupun bekas pakai (tapi masih layak) berupa buku, majalah, buletin, tabloid, mainan edukatif, laptop, infocus, speaker atau dana ke Rumah Baca Zhaffa.

Anda bisa mendongeng, sulap, melukis, tari, operet,teater ataupun apa saja yang bisa meramaikan kegiatan-kegiatan yang kami lakukan, kami mengundang anda untuk bergabung menjadi relawan Rumah Baca Zhaffa.
Silahkan kontak kami.

jika ada perusahaan/lembaga yang ingin menyalurkan CSR-nya kami berikan kompensasi , logo perusahaan akan kami sertakan di setiap liflet/poster/spanduk kegiatan. Juga di http://rumahbaca-zhaffa.blogspot.com/ dan di lokasi Rumah Baca Zhaffa. Jika ada yang ingin urun rembuk mengatasi dana operasional, berapa saja, dengan senang hati dan bahagia kami menerimanya.
alamat Rb Zhaffa Jl. Menara Air VII NO. 30A RT. 07/011 Manggarai – Jakarta,
Telp 081905098709



Donasi Untuk Rumah Baca Zhaffa.
1. Bank BSI, No Rek:79-9999-4045, A/N RUMAH BACA ZHAFFA, Cabang Sudirman, Jakarta.

Jika anda mentransfer donasi , informasikan kembali kepada kami melalui rumahbacazhaffa@gmail.com atau wonkyudyzhaffa@yahoo.com atau 081905098709 (yudy)